Materi kelas X MIPA, X BHS dan X IPS 3 sejarah indonesia

Juli 10, 2020


KONSEP BERPIKIR KRONOLOGI (DIAKRONIK), SINKRONIK, RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

1. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli


Kita semua tahu bahwa sejarah memang sangat penting bagi suatu bangsa. Seperti kata sang proklamator, Bung karno  “Jangan pernah melupakan sejarah, ini akan membuat dan mengubah siapa kita”. Suatu bangsa terbentu karena sekelompok orang yang memiliki sejarah yang sama.

 

Terutama sejarah mengenai para pejuang kita. Karena, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”. Namun, sebelum kita lebih jauh belajar mengenai sejarah, ada baiknya kita memahami pengertian sejarah terlebih dahulu.


Secara umum, sejarah merupakan serangkain kejadian pada masa lampau yang disusun berdarsakan peninggalan berbagai peristiwa. Dalam dunia pendidikan, kita mengenal disiplin ilmu sejarah yang merupakan ilmu yang mempelajari  segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi di masa lampau sepanjang kehidupan umat manusia.


Sejarah berasal dari bahasa Arab yang berarti Sajaratun yang berarti pohon yang bercabang-cabang, karena sejarah merupakan kembangan dari satu titik kejadian saling berkaitan sehingga alur yang saling berkaitan, hal inilah yang kemudian digambarkan seperti pohon yang bercabang.


Dalam bahasa Yunani, sejarah berasal dari kata Historia yang berarti ilmu pengetahuan yang bersumber dari penelitian yang mendalam. Dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata History yang berarti kejadian masa lampau, kejadian masa lampau manusia.


Menurut bahasa, pengertian sejarah dibagi menjadi dua yaitu pengertian dalam arti sempit dan pengertian sejarah dalam arti luas. Dalam arti sempit, sejarah artinya kejadian atau peristiwa.


Sedangkan dalam arti yang luas, sejarah adalah suatu peristiwa manusia akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani. Selain pengertian diatas, para ahli juga memiliki definisinya masing-masing mengenai sejarah.


Berikut beberapa penghertian sejarah menurut para ahli dari dalam dan luar negeri.


Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Dalam Negeri (Indonesia)


  1. Muhammad Yamin: Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil verifikasi yang dapat dibuktikan dengan bahan-bahan realitas

  2. Moh. Hatta: Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya memberikan pemahaman tentang masa lampau. Pertanyaan yang diambil dari masa lalu sebagai masalah. Sejarah masa lampau, masa pemahaman lampau yang ada di dalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin mengandung problematik pelajaran bagi manusia berikutnya.

  3. Nugroho Notosusanto: Pengertian sejarah menurut Nugroho Notosusanto adalah sejarah-peristiwa yang melibatkan manusia sebagai makhluk bermasyarakat yang erjadi di masa lampau.

  4. Taufik Abdullah: Pengertian sejarah menurut Taufik Abdullah adalah tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu di masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.

  5. Drs. Sidi Gazalba: Arti sejarah menurut Drs. Sidi Gazalba adalah masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap yang disusun berdasarkan fakta masa depan dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang berlaku.

  6. Moh. Ali: Pengertian sejarah menurut Moh. Semua yang terjadi benar-benar terjadi, dan peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi. Sejarah adalah ilmu yang mengubah-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

  7. Rochmawati Wiriatmaja: Pengertian sejarah menurut Rochiati Wiriatmadja adalah sejarah yang merupakan disiplin ilmu yang dijanjikan, moral, pembahasan, nilai-ilai spritual, dan kultural terkait penelitiannya yang membantu pengaduan untuk hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan demi perubahan dan, dan cerminan pengalaman kolektif yang menjadi kompas untuk kehidupan masa depan.

  8. Ismaun: Pengertian sejarah menurut Ismaun adalah suatu pengetahuan tentang kisah tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau terjadi dalam segala aspek di masa lampau. Sejarah merupakan catatan atau rekaman pilihan yang disusun tentang semua aspek kehidupan manusia di masa lampau.


Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli di Luar Negeri


  1. Aristoteles: Pengertian sejarah menurut Aristoteles merupakan satu sistem yang menentukan kejadian sejak awal tersusun dalam bentuk kronologi. dan menurut Aristoteles sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang memiliki catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.

  2. JV Bryce: Menurut JV Bryce, itulah pengertian sejarah adalah catatan dari apa yang dipikirkan, dipahami, dan diperbuat oleh manusia.

  3. WH Walsh: Pengertian sejarah menurut WH Walsh yang mengartikan sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting hanya untuk manusia. Catatan yang memuat tindakan-pengalaman dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga meurpakan cerita yang berarti.

  4. Roeslan Abdulgani: Menurut Roeslan Abdulgani, ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan, yang membahas tentang perkembangan masyarakat dan juga terkait dengan masa lampau, yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dengan maksud untuk beranjak, demi perkembangan terkait dengan penelitian yang menghasilkan penelitian ini, untuk kemudian digunakan perbendaharaan BAGAIMANA MENGENAI UNDANG-UNDANG.

  5. Patrick Gardiner: Pengertian sejarah menurut Patrick Gardiner adalah makna sejarah yang dikuatkan oleh manusia.

  6. Herodotus: Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah salah satu tinjauan untuk menggambarkan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.

  7. Robin Winks: Pengertian sejarah menurut Robin Winks adalah studi tentang manusia dalam kehidupan masyarakat.

  8. Leopold Von Ranke: Menurut Leopald Von Ranke adalah apa yang benar-benar terjadi.

  9. Sir Charles Firth: Pengertian sejarah menurut Sir Charles Firth, yaitu sejarah pembaharuan masyarakat, perubahan masyarakat yang terus-menerus, pemikiran ide-ide yang mendorong aksi-aksi masyarakat, dan mengkaji kondisi-kondisi bahan yang telah membantu atau merintangi perkembangannya.

  10. Rober V. Daniels: Menurut Robert V. Daniels, pengertian sejarah adalah ingatan dari tumpuan masa lalu. Sejarah yang disetujui dalam resolusi sejarah manusia. Manusia merupakan salah satu sejarah. Manusia yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi peristiwa-peristiwa yang ada di sekelilingnya. Hasil tangkapan tersebut menjadi ingatan atau memori dalam dirinya. Memori ini akan menjadi sumber sejarah.

  11. RG Collingwood: Pengertian sejarah menurut RG Collingwood adalah bentuk persetujuan tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.


2. Pengertian diakronis, sinkronis dan kronologi

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.

Contoh:

1.  Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920

2.  Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930

3.  Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949

4.  Gerakan Zionisme 1897-1948

Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

        Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis

Contoh:

– Peranan militer dalam politik,1945-1999  ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )

– Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )


Konsep Ruang

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

·  Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.

·  Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.

· Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.


Konsep waktu

·Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.

·Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

·Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan dat

 
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah

2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.

3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup  (beraktivitas).


A.  Kronologi dan periodisasi dalam sejarah

Kronologi dan periodisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan periodisasi sejarawan dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil penelitiannya juga akan lebih sempurna. Kesempurnaan ini juga akan lebih lengkap jika hasil penelitian sejarah di susun secara kronologis dimana urutan waktu terjadi peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dengan baik.

   a.    Kronologi dalam sejarah

Dalam mempelajari dan menyusun peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan waktu. Waktu adalah sesuatu yang selalu bergerak dari masa lalu masa kini dan masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa tersebut harus brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru yang saling terkait dan tidak pernah berhenti. Upaya yang dilakukan para sejarawan untuk menyusun peristiwa sejarah secara teratur menrut urutan waktunya disebut kronologi sejarah.

Hal yang membedakan antara kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan waktunya. Periodisasi mengatur pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau dengan batasan waktu yang terbatas.

Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi ataupun periodisasi sejarah. Karena pada hakikatnya peristiwa saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak akan terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi dan kronologi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah.

Istilah kronologi di artikan dan dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan terjadinya. Kronologi berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.

Dalam sejarah kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah menghindari anakronisme atau kerancuan waktu sejarah.

Dengan memahami konsep kronologi kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan direkonstruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Berkat bantuan konsep kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah yang terjadi di belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan proses sejarah. Misalnya bulan, hari tahun terjadinya suatu peristiwa penting. Catatan tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah biasa di sebut kronik.

Cara terbaik dalam menunjukan suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan menggunakan garis waktu. Garis waktu tersebut menjajarkan peristiwa yang terjadi di masa lalu urut berdasarkan waktu terjadinya. Mengenai tentang waktu yang di pakai tergantung ruang lingkup peristiwa yang akan di paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem penanggalan misalnya masehi isalam dan cina tradisional.

Sebagai bangsa yang besar bangsa indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Kronologi sejarah indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang terdiri dari zaman batu dan logam. Zaman batu terdiri dari palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum atau zaman batu tengah, neolithikum atau zaman batu muda dan megalithikum atau zaman batu besar. Terus zaman hindu-budha zaman islam zaman kolonial belanda, zaman pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama zaman orde baru dan zaman reformasi.

   b. Periodisasi dalam sejarah

Merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan waktu. Dalam membuat periodisasi para sejarawan membuat kesimpulan umum mengenai sebuah peiode.contoh para sejarawan membagi sejarah dalam dua periode:

– Zaman prasejarah yakni zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.

– Zaman sejarah yakni zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak manusia sudah mengenal tulisan hingga sekarang.

Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.

Peridisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Berdasarkan perkembangan politik periodisasi dapat dilakukan berdasarkan raja-raja yang memerintah di suatu daerah seperti kesultanan yogyakarta dan banten. Berdasarkan perkembangan sosial ekonomi periodisasi dapat dilakukan dengan pembagian sejarah berdasarkan sistem mata pencaharian masyarakat. Misalnya masa berburu dan mengumpulkan makanan  yang diikuti dengan masa bercocok tanam dan hidup menetap. Berdasarkan kebudayaan, periodisasi dilakukan dengan mengelompokkan masyarakat dengan kebudayaan terendah sampai masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.

 Tujuan pembatasan waktu dalam penulisan sejarah adalah:

Agar mudah diingat, menyederhanakan cerita, memenuhi persyaratan sistematika, ilmu pengetahuan, dan mengklasifikasi isi sejarah.

Selain generalisasi periodik ada banyak periodisasi yang lain diantaranya generalisasi personal dan generalisasi kausal. Generalisasi personal mengikuti cara berpikir pars pro toto yang menyamakan sebagian dengan keseluruhan. Misalnya kemerdekaan indonesia soekarno-hatta atau orde baru dengan soeharto. Dalam peristiwa tersebut peran orang lain ditiadakan.

Generalisasi kausal adalah generalisasi tentang sabab musabab, kesinambungan, perkembangan, pengulangan, dan perubahan sejarah. Kesimpulan umum tentang sebab- sebab tersebut mencakup masalah geografis masalah kependudukan moral, ekonomi dan politik.

Periodisasi Sejarah Indonesia

Pengertian periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk berbagai peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap masa memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah.

Periodisasi digunakan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya perbedaan-perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi penelitinya.

Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah.

a. Zaman praaksara, yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs.

Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia.

Fitur adalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya.

Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan abiotik atau biotik.

Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.

b. Zaman sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut.

1) Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.

2) Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18.

3) Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.

Ada beberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode-periode sejarah, salah satunya adalah unsur geografi, sebab adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno direhab, bahkan adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah. Konsep teoritik tentang periodisasi sejarah Indonesia pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut.

a. Konsep periodisasi dari Prof. Dr. Soekanto

Menurut pendapat Dr. Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia diusulkan secara kronologis sebagai berikut.

1) Masa pangkal sejarah (sM – 0)

2) Masa Kutai-Tarumanegara (0 – 600)

3) Masa Sriwijaya-Medang-Singosari (600 – 1300)

4) Masa Majapahit (1300 – 1500)

5) Masa Kerajaan Islam (1500 – 1600)

6) Masa Aceh, Mataram, Makassar (1600 – 1700)

7) Masa pemerintah asing (1700 – 1945)

    a) Zaman Kompeni (1800 – 1808)

    b) Zaman Daendels (1808 – 1811)

    c) Zaman British Government (1811 – 1816)

    d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)

    e) Zaman Nippon (1942 – 1945)

8) Masa Republik Indonesia (1945 – sekarang)

b. Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo

Menurut pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia. Faktor ekonomi memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat baik dari Eropa atau negara-negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk membedakan dua periode besar, yaitu pengaruh Hindu dan pengaruh Islam. Sebutan dari periode itu memakai nama kerajaan sebab sifat masyarakat pada waktu itu masih homogen dan berpusat pada raja (istana sentris).

Adapun periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut :

1) Prasejarah

2) Zaman Kuno

    a) Masa kerajaan-kerajaan tertua

    b) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV).

    c) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV).

3) Zaman Baru

a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad  XVI).

    b) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).

    c) Masa pergerakan nasional (abad XX).

4) Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).

Dari pemaparan tersebut terlihat bahwa munculnya banyak pandangan tentang babakan masa periodisasi, seperti yang diajukan Prof. Dr. Soekanto dan Prof. Dr. Sartono, disusun dengan:

a. memakai dasar perkembangan peradaban (civilization),

b. babakan masa didasarkan atas segi kebudayaan (culture), dan

c. babakan masa atas dasar agama yang masuk ke Indonesia.

Kesimpulannya adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodisasi dalam sejarah menunjukkan hasil pemikiran yang berbeda-beda. Namun, hal yang terpenting dalam penyusunan periodisasi adalah adanya prinsip kontinuitas.

First
0 Komentar